SIAKAP SENOHONG
GELAMA IKAN DURI
BERCAKAP BOHONG
LAMA2 MENCURI
Saya dah biasa dengan rangkap pantun pendek ni dari masa saya kecik lagi.......ramai orang tua dulu2 pesan jangan suka bercakap bohong sebab kalau dah biasa berbohong nanti lama2 boleh mencuri ......benarkah?
Saya pun tak pasti kenapa manusia perlu berbohong....samaada untuk menjaga hati atau memang sudah menjadi kebiasaan diri. Yang pasti berbohong boleh menyebabkan salah satu pihak tidak selesa dan akan merasa kecil hati atau sakit hati bila kebenaran akhirnya terbongkar.......
Jom kita tinjau apa sebenarnya penyebab BOHONG....
Merdeka.com - Terkadang, lebih baik mengatakan kebohongan putih daripada kenyataan yang menyakitkan. Namun bukan berarti, Anda bisa berbohong sesuka hati Anda. Berbohong tetap dinilai sebagai perbuatan tak terpuji yang bisa membahayakan keharmonisan hubungan. Berikut adalah enam alasan mengapa seseorang berbohong, seperti dilansir Lovepanky...
1. Kebiasaan
Berbohong bisa bersumber dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Mereka yang memiliki kebiasaan semacam ini lebih suka mengatakan ketidakjujuran ketimbang kebenaran.
2. Malu
Anda berbohong karena ingin menyembunyikan kejelekan atau kekurangan Anda. Ini bisa saja berkaitan dengan hubungan masa lalu Anda dengan sang mantan atau rahasia terdalam Anda yang tidak ingin diketahui siapa-siapa.
3. Tidak ingin menyakiti orang lain
Anda mungkin tidak ingin menyakiti hati pasangan. Anda takut Anda akan mematahkan hatinya dengan mengungkapkan kebenaran padanya.
4. Tidak ingin dihakimi
Beberapa orang tidak ingin membiarkan orang lain tahu rahasia terdalam mereka, yang dapat membuat orang lain menghakimi mereka. Sikap ini kemudian memunculkan keinginan untuk berbohong agar dapat menutupi kekurangan atau rahasia yang disembunyikan.
5. Cara paling mudah
Mengatakan kebenaran sangatlah rumit dan sulit. Dan itu bisa mempengaruhi hidup Anda secara negatif. Alhasil, berbohong menjadi cara termudah untuk mengatasi masalah tersebut.
6. Tidak menghormati diri sendiri
Anda tidak berpikir bahwa Anda memiliki jawaban yang cukup meyakinkan untuk orang lain, sehingga akhirnya Anda berbohong. Ini merupakan tanda bahwa Anda tidak menghormati diri sendiri.
Inilah enam alasan mengapa seseorang akhirnya berbohong pada pasangan atau orang-orang di sekitarnya.
1. Ketika seseorang berbohong kepada orang lain dalam hal penglihatan, mata nya tidak akan mengarah ke kiri atas, justru ke kanan atas!
2. Ketika seseorang berbohong kepada orang lain dalam hal pendengaran, maka mata nya akan mengarah ke kanan tengah!!!
3. Ketika seseorang berbohong dalam hal peraba / perasa, mata nya akan mengarah ke kiri bawah!!
2. Ketika seseorang berbohong kepada orang lain dalam hal pendengaran, maka mata nya akan mengarah ke kanan tengah!!!
3. Ketika seseorang berbohong dalam hal peraba / perasa, mata nya akan mengarah ke kiri bawah!!
BOHONG ITU BOLEH, MALAH WAJIB JIKA...
Walau pada dasarnya, berbohong hukumnya haram, tetapi dalam keadaan
tertentu, Islam memberikan kelonggaran. Namun, ia bukan dalam konteks
yang terlalu ketat. Rasulullah SAW menyatakan, seseorang yang berbohong
dengan niat ingin mendamaikan orang lain atau untuk tujuan kebaikan
dalam masyarakat, dia tidak dianggap berbohong, jadi hukumnya boleh,
bahkan bisa hukmunya jadi wajib berbohong bila tujuannya untuk menyelamtakan jiwa sesorang.
Berbohong Menurut Pandangan Islam
Berbohong menurut pandangan Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadis:
HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud: “Kejujuran menuntun pada kebajikan,
kebajikan dapat menghantarkan ke surga. Sesungguhnya kebohongan itu
menyeret manusia pada kejahatan , sedang kejahatan itu dapat menyeret
pada neraka.” (berbohong hukumnya haram)
HR. Bukhari dari Ibnu Abas: ” Barangsiapa mengaku bermimpi sesuatu
padahal dia tidak memimpikannya maka ia akan dituntut untuk menyambung
dua ujung rambut.”
Bahkan berbohong dalam Islam dipandang sebagai salah satu sifat
kekufuran dan kemunafikan. Di dalam Al-Qur’an Alloh SWT berfirman,
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah mereka yang tidak
mengimani (mempercayai) tanda-tanda kekuasaan Alloh. Mereka adalah kaum
pendusta”. (An-Nahl: 105)
Rasulullah SAW pun menggolongkan mereka yang berdusta termasuk
orang-orang yang memiliki karekteristik kemunafikan. Beliau bersabda,
“Empat hal jika semuanya ada pada seseorang ia adalah munafik
semurni-murninya munafik. Jika satu di antara yang empat itu ada pada
dirinya maka padanya terdapat saru sifat kemunafikan hingga ia dapat
membuangnya; Jika berbicara ia berduta, jika diberi amanah ia khianat,
jika berjanji ia melanggar dan jika membantah ia berbohong.” (HR.
Bukhori Muslim)
Bohong Adalah Sifat Orang Munafik
Mungkin kita sering mendengar kata munafik di dalam kehidupan
sehari-hari kita. Kata munafik atau muna mungkin kita anggap tidak
begitu kasar di telinga kita karena kata itu jarang kita dipublikasikan
di media massa. Namun sebenarnya munafik adalah suatu sifat seseorang
yang sangat buruk yang bisa menyebabkan orang itu dikucilkan dalam
masyarakat.
Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Orang-Orang Munafik “Tanda orang-orang
munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta.
Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan
amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya”.(Hadist Riwayat Bukhari dan
Muslim).
1. Berbohong
Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain.
Jadi apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita bisa menjadi
orang munafik. Contoh bohong dalam kehidupan keseharian kita yaitu
seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa orang yang dituju tidak
ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada. Contoh lainnya seperti ada
anak ditanya dari mana oleh orang tuanya dan anak kecil itu mengatakan
tempat yang bukan dikunjunginya.
2. Ingkar Janji
Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian atau kesepakatan
dengan orang lain. Apabila orang itu tidak mengikuti janji yang telah
disepakati maka orang itu berarti telah ingkat janji. Contohnya seperti
janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang piih tetapi tidak datang
karena lebih mementingkan bisnis. Misal lainnya yaitu seperti para siswa
yang telah menyepakati janji siswa namun tidak dilaksanakan dengan
penuh tanggungjawab.
3. Berhianat
Khianat mungkin yang paling berat kelasnya dibandingkan dengan sifat
tukang bohong dan tukang ingkar janji. Khianat hukumannya bisa dijauhi
atau dikucilkan serta tidak akan mendapatkan kepercayaan orang lagi
bahkan bisa dihukum penjara dan denda secara pidana. Contoh berkhianat
yaitu seperti oknum anggota TNI yang menjadi mata-mata bagi pihak asing
atau teroris. Contoh lainnya yaitu seperti seorang pegawai yang
dipercaya sebagai pejabat pajak seperti Gayus Tambunan, namun dalam
pekerjaannya dia menyalahgunakan jabatan yang digunakan dengan cara
menilep uang setoran pajak.
Bohong Yang Dibolehkan
Dalil-dalil di atas menunjukan dengan tegas bagaimana kecaman Islam
terhadap kebohongan dan orang-orang yang melakukannya. Namun demikian
Rasulullah SAW memberikan pengecualian terhadap tiga kebohongan yang
boleh (mubah) dilakukan oleh seorang muslim
Hadits-hadits shahih tentang bolehnya berbohong pada kasus-kasus tertentu
1. Hadits Ummu Kultsum:
عن أم كلثوم بنت عقبة أخبرته : أنها سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم
يقول : ليس الكذاب الذي يصلح بين الناس فينمي خيرا أو يقول خيرا
Artinya:
Dari Ummu Kultsum binti Uqbah mengabarkan bahwa dia mendengar Rasulullah
صلى الله عليه وسلم bersabda: “Bukanlah pendusta orang yang mendamaikan
antara manusia (yang bertikai) kemudian dia melebih-lebihkan kebaikan
atau berkata baik”. [Muttafaqun 'Alaih]
Di dalam riwayat Al Imam Muslim ada tambahan:
ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها
Artinya:
“Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsah
(keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam
perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada
istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya“.
2. Hadits Asma’ binti Yazid
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « لاَ يَحِلُّ الْكَذِبُ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ يُحَدِّثُ
الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ لِيُرْضِيَهَا وَالْكَذِبُ فِى الْحَرْبِ
وَالْكَذِبُ لِيُصْلِحَ بَيْنَ النَّاسِ ». وَقَالَ مَحْمُودٌ فِى
حَدِيثِهِ « لاَ يَصْلُحُ الْكَذِبُ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ ». قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ لاَ نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ أَسْمَاءَ إِلاَّ
مِنْ حَدِيثِ ابْنِ خُثَيْمٍ.
Artinya:
Dari Asma’ binti Yazid dia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda: “Bohong itu tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami
pada istrinya agar mendapat ridho istrinya, bohong dalam perang, dan
bohong untuk mendamaikan diantara manusia”.
Tiga Keadaan Seseorang Boleh Berbohong
Dari Ummu Kultsum RA ia berkata:”Saya tidak pernah mendengar Rasulullah
SAW memberi kelonggaran berdusta kecuali dalam tiga hal: [1] Orang yang
berbicara dengan maksud hendak mendamaikan, [2] orang yang berbicara
bohong dalam peperangan dan [3] suami yang berbicara dengan istrinya
serta istri yang berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan
keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)”. (HR. Muslim)
Tidak mungkin dapat diterima jika orang yang hendak mendamaikan
pihak-pihak yang berselisih menyampaikan apa yang oleh satu pihak kepada
pihak lain. Itu pasti akan lebih mengobarkan api yang sedang menyala.
Ia harus berusaha meredakan suasana, jika perlu ia boleh menambah-nambah
dengan berbagai perkataan yang manis dan tidak menyebut cercaan atau
umpatan pihak yang satu terhadap pihak yang lain.
Dalam suasana perang pun tidak masuk akal jika orang memberi informasi
kepada musuh, membuka rahasia pasukannya sendiri, atau memberitahu musuh
tentang informasi-informasi yang mereka butuhkan. Rasulullah SAW
bersabda, “Perang itu adalah tipu daya”
Demikian pula, tidak bijaksana jika seorang istri berkata terus terang
kepada suaminya tentang perasaan kasih sayangnya terhadap lelaki lain
sebelum pernikahannya dengan suami sekarang padahal perasaan itu sendiri
sudah hilang ditelan waktu.Atau pun suami mengkritik secara terbuka
makanan yang dengan susah payah dimasakan oleh istrinya bahwa ini tidak
enak, kurang sedap, atau terlalu asin misalnya.. Akan lebih bijaksana
jika suami mengatakan makanan ini sangat lezat (meskipun pada
kenyataannya memang enak) hanya saja mungkin perlu tambahan ini dan itu.